Pelaksanaan dan Efektivitas Program Green Marketing yang telah Direalisasikan oleh Produk Garnier

 Pelaksanaan dan Efektivitas Program Green Marketing yang telah Direalisasikan oleh Produk Garnier 

Saat ini, banyak produk kosmetik yang kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari banyaknya produk kosmetik yang kita jumpai ini, sebagian besar banyak yang menerapkan green marketing. Green Marketing merupakan strategi untuk pengembangan produk dalam skala yang berkelanjutan berdasarkan faktor lingkungan. Tujuan Green Marketing sendiri adalah mempertahankan perilaku konsumen untuk peduli terhadap lingkungan. Salah satu produk ialah Garnier yang menerapkan kampanye #onegreenstep yang diluncurkan sejak tahun 2021. “Dalam kampanye #OneGreenStep untuk Kebaikan, XSProject akan memberikan dukungan edukasi untuk anak-anak keluarga pemulung berupa biaya sekolah, seragam, buku, makanan, hingga kesehatan.” (Maria Lesilolo & Farady Marta, 2021)

Garnier telah berhasil menerapkan konsep green beauty. Green Beauty sendiri memiliki tiga poin utama; yaitu menghadirkan green science untuk formula dan kemasan yang didesain ramah lingkungan, memastikan sumber serta produksi yang berkelanjutan, dan memungkinkan konsumen untuk berkontribusi secara positif menuju bumi yang lebih hijau (Hartono et al., 2022). Dengan adanya green beauty tersebut, Garnier telah berhasil merealisasikannya dan menjalankan program tersebut hingga saat ini. Garnier mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi menjadi bagian dari keberlangsungan lingkungan dengan adanya program green beauty itu sendiri.

Dari program-program yang telah direalisasikan oleh Garnier terkait dengan green marketing, semua program-program tersebut dapat meningkatkan efektivitas konsep green marketing itu sendiri. Dalam beberapa hal pencapain dan efektivitas yang telah dilakukan oleh Garnier adalah:  (Dewi & Annas, 2022; Tafiana & Tantra, 2023)

  1. Kemasan Ramah Lingkungan, di tahun 2019 Garnier mulai meniadakan Cellphone dan Blue Liner masker wajah, Menghemat 32 tin plastik baru, serta seluruh karton dan kertas kemasan bersertifikat FSC. Garnier juga merancang programnya di tahun 2025 dengan menghemat 402 ton plastik baru di tahun 2022, Produk tidak lagi menggunakan plastik baru, kemasan plastik dapat digunakan kembali serta didaur ulang atau diuraikan.

  2. Formula Ramah Lingkungan, di tahun 2019 telah menggunakan bahan alami. Di Tahun 2025 yang dirancang produk semua tissue mark dapat terurai dengan metode kompos di tahun 2021, dan bahan terbarukan berasal dari sumber berkelanjutan di tahun 2022.

  3. Pabrik Berkelanjutan, di tahun 2019 terdapat penurunan 59% konsumsi air dan 84% emisi Co2 di pabrik dibanding tahun 2005. Rancangan di tahun 2025 dalam pabriknya akan bebas karbon di tahun 2021.

  4. Sumber Berkelanjutan di tahun 2019 dalam programnya telah memberdayakan 670 komunitas di seluruh dunia. Rancangan di tahun 2025 memberdayakan 800 komunitas di seluruh dunia.

  5. Planet Yang Lebih Hijau. Di tahun 2019 telah meluncurkan aplikasi program daur ulang dan 19 titik green beauty box di jabodetabek. Dalam rancangannya di tahun 2025, garnier menyediakan 50 green beauty box dan mengajak >25.000 konsumen untuk mendaur ulang 100 ton plastik/tahun di 2025.

Selain hal-hal diatas yang telah dilakukan oleh Garnier itu sendiri, Garnier juga telah menyediakan dropbox. Drop box ini digunakan untuk konsumen yang menggunakan produk Garnier itu, sisa kemasan yang dimiliki bisa dikumpulkan ke dalam dropbox tersebut. “Saat ini terdapat 19 dropbox di Hero group dan 20 dropbox di Watson. Garnier juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan praktik industri kecantikan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi lingkungan. Kolaborasi tersebut melibatkan Bank Sampah Induk Rumah Harum Depok, Hero, Watsons, serta eRecycle yang merupakan aplikasi online penjemputan sampah daur ulang. Hingga saat ini, aplikasi eRecycle telah diunduh oleh 78.000 pengunduh dan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 8 ton”. Dengan adanya dropbox  di beberapa toko offline memudahkan konsumen dan masyarakat untuk mendukung dalam merealisasikan bentuk dari program yang telah dilaksanakan dengan mengumpulkan sampah kosmetik yang digunakan oleh konsumen tersebut dan juga dengan adanya kerjasama yang dilakukan Garnier bersama beberapa Bank sampah induk, memudahkan untuk lebih terpusat kembali dalam pengumpulan sampah yang dilakukan oleh garnier itu sendiri. (Fildzaishma et al., 2022)

Konsep Green Marketing di tengah isu Sustainability

Berdasarkan penjelasan diatas, sangat penting bagi masyarakat secara keseluruhan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak produk konsumen terhadap lingkungan. Sebagai contoh, perusahaan Garnier telah memilih untuk mengambil langkah-langkah konkret dengan meluncurkan produk seperti "Sheet mask" yang menggunakan bahan yang mudah terurai dan kemasan plastik daur ulang dan menggunakan kemasan plastik PCR  Saat ini, jenis plastik yang digunakan untuk kemasan Garnier adalah PET (Polyethylene Terephthalate), PP (Polypropylene), dan PE (Polyethylene).

Jenis plastik ini dapat didaur ulang dan digunakan kembali sampai beberapa kali, serta merupakan bahan plastik yang paling sering didaur ulang di dunia.

Selain itu, Garnier juga telah menggunakan plastik jenis PCR (Post-consumer recycled) yang merupakan hasil daur ulang plastik dari limbah produk konsumen. Dengan penggunaan plastik PCR, Garnier telah menghemat penggunaan plastik perawan sebanyak 32 ton pada 2019.

. Langkah-langkah ini merupakan contoh nyata bagaimana perusahaan dapat berkontribusi pada pencegahan peningkatan sampah, terutama dalam hal kemasan produk. Kesadaran ini diharapkan akan memicu gerakan yang lebih luas dalam menjaga dan melestarikan bumi, dan ini menjadi salah satu langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah lingkungan.

Sejalan dengan hal ini, isu-isu terkait dengan lingkungan semakin mendapatkan perhatian, seperti makanan organik, pengelolaan limbah makanan, pembangunan berkelanjutan, ketahanan pangan, dan juga bagaimana perilaku konsumen berinteraksi dengan produk organik. Penelitian dalam bidang ini, seperti yang dilakukan oleh (Kristia et al., 2023), menjadi semakin penting untuk memahami bagaimana kita dapat mengelola sumber daya alam dan makanan dengan lebih berkelanjutan.

Dalam situasi seperti pandemi COVID-19, terutama dalam konteks usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), peran teknologi finansial sangat penting dalam memastikan kelangsungan bisnis mereka. Pelatihan berbasis fintech bisa menjadi kunci untuk mendukung perkembangan ekonomi di masa krisis, sebagaimana dijelaskan oleh Herdinata & Pranatasari, 2022. Oleh karena itu, kemampuan untuk beradaptasi dan mengidentifikasi peluang-peluang baru menjadi penting, terutama di lingkungan bisnis yang selalu berubah, seperti yang ditekankan oleh (Kusuma & Fridayani, 2022)

Komitmen sebagai Generasi Muda

Berdasarkan uraian di atas, Perusahaan Garnier telah memberikan gambaran realisasi yang jelas mengenai bagaimana penerapan konsep green marketing yang layak untuk diapresiasi atas upaya Garnier dalam dunia bisnis kosmetik saat ini. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Garnier merupakan komitmen untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan keberlangsungan lingkungan bumi. 

Sebagai generasi muda, kami memiliki komitmen untuk mendukung upaya berkelanjutan dengan beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah sesuai dengan kategori sampah, memilih produk ramah lingkungan, mengganti botol minum plastik menjadi membawa tumblr secara pribadi, dan juga memilih menggunakan produk-produk kecantikan yang lebih ramah lingkungan. Hal-hal sederhana tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kami sebagai manusia terlebih generasi muda untuk menjaga lingkungan di sekitar kita sedini mungkin, meskipun hanya dimulai dari hal-hal kecil

.Kami juga dapat berkontribusi dalam hal-hal kecil, yaitu bergabung dengan masyarakat seperti penanaman pohon dan juga melakukan konservasi energi, contohnya mematikan dan mencabut saklar elektronik yang tidak digunakan, berjalan kaki ke tempat tujuan yang mudah dijangkau, serta penggunaan peralatan hemat listrik. Hal sederhana ini dapat dilakukan sebagai komitmen generasi muda untuk mendukung keberlanjutan yang ada.

Ide-ide kreatif yang bisa diterapkan oleh suatu produk untuk dapat mempromosikan produknya, yaitu dengan melakukan kampanye edukasi atau gerakan sosial untuk mempromosikan produk hijau. Dengan melakukan kampanye edukasi, secara langsung pemahaman wawasan masyarakat mengenai produk-produk yang berkelanjutan semakin terbuka dan juga dari kampanye tersebut mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam melakukan gerakan green marketing. Kemudian kita bisa sambil menawarkan produk yang dapat mendukung konsep green marketing untuk keberlangsungan lingkungan kita. 

Produk yang ingin mempromosikan produknya dengan konsep green marketing juga bisa melakukan kolaborasi dengan komunitas-komunitas, seperti komunitas pecinta alam. Dalam hal ini, Pihak perusahaan dan komunitas dapat bekerja sama untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, misalnya kegiatan penanaman mangrove dan kegiatan lainnya.


Referensi

Dewi, C. S., & Annas, M. (2022). Consumption Value Dimension of Green Purchase Intention with Green Trust as Mediating Variable. DIJEFA, 3(3), 315–325. https://doi.org/10.38035/dijefa.v3i3

Fildzaishma, M., Pradekso, T., & Ulfa, N. S. (2022). Hubungan Persepsi Pesan Sustainable Beauty dan Daya Tarik Brand Ambassador Garnier Dalam Kampanye Garnier Green Beauty dengan Brand Image Garnier Sebagai Brand Ramah Lingkungan. Interaksi Online, 10(4), 121–133.

Hartono, D. A., Angga, S., Prima, B., & Dewobroto, W. S. (2022). A Multimodal Critical Discourse Analysis of Garnier Green Beauty Advertisement. International Journal of English and Applied Linguistics, 2(2).

Herdinata, C., & Pranatasari, F. D. (2022). Impact of COVID-19 on Organizational Support in Financial Technology. Economies, 10(8). https://doi.org/10.3390/economies10080183

Kristia, K., Kovács, S., Bács, Z., & Rabbi, M. F. (2023). A Bibliometric Analysis of Sustainable Food Consumption: Historical Evolution, Dominant Topics and Trends. Sustainability (Switzerland), 15(11). https://doi.org/10.3390/su15118998

Kusuma, S. E., & Fridayani, J. A. (2022). Institusi Dan Organisasi: Pengenalan, Identifikasi Dan Analisis Dasar. Sanata Dharma University Press.

Maria Lesilolo, N., & Farady Marta, R. (2021). Makna Kesinambungan Kampanye Green Beauty oleh Kosmetik Garnier. Koneksi, 5(1), 209–217.

Tafiana, A. K., & Tantra, T. (2023). Pengaruh Environmental Awareness Terhadap Green Purchase Intentions yang Dimediasi oleh Green Beauty Product Knowledge dan Environmental Concerns pada Green Beauty Product Garnier. Jurnal Ilmu Manajemen, 12(3), 1–8.

 

 

 

Kelompok 1 Kelas A Analisis Perilaku Konsumen
202214198_Maharani Arthar R
212214018_Ronaldus Herjuna K
212214020_Adika Grace V Dami
212214021_Pierina Prima Utomo
212214023_Theresia Tuto Ladjar
212214044_Natalia Ratri Cahyanti Putri 

direvisi oleh
Januari Ayu Fridayani

23 Oktober 2023

 

 


Komentar